Surabaya, 2 November 2009
Kian hatiku jadi serpihan
Melihat kekasihku tak berhias
Nestapa merayap selimuti kayuh
Seperti gelegar petir tiada bising
Senyap gulana
Aku hatiku hariku nyeri
Linu di ulu mata leleh
Tapi kasihku membelai cinta
Mesra hapus air dari mata
Kami berjalan masih ada esok
Kami labuh di terang rembulan mentari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar