Surabaya, 21 November 1999
raya rungkut industri.
larut malam.
kantuk serang.
dingin menusuk.
nyetir sendiri.
jalanan sepi.
sisi bukan kanan.
emperan toko.
ada yang tidur.
penjual kêré.
sepeda dijagrang.
2 kêré ikat di sepeda.
dari desa?
dari dukuh?
laku banyak?
blas?
brapa di kantong?
beli nasi cukup?
nggak pulang?
aku pilu.
sedih.
harus apa?
uang?
beli kêré?
tumpangan?
aku pilu.
terpasung.
harus apa?
akhirnya ucap.
selamat malam.
Pak kêré.
selamat tidur.
pergi nyamuk!
selamat tidur, Pak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar