Minggu, 27 Desember 2009

Jurnalis Surabaya Dukung Kebebasan Berekspresi



Puluhan jurnalis seSurabaya Kamis 914/12) turun ke jalan mendukung kebebasan berekspresi. Para jurnalis yang menamakan dirinya Aliansi Pro Kebebasan Berekspresi merupakan gabungan dari jurnalis cetak, elektronik, maupun on-line di Surabaya, berunjuk rasa di pereempatan jalan Gubeng Pojok.

Dalam orasinya, Andreas Wicaksono, koordinator aksi, mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah menggunakan pasal 27 Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronika tentang pencemaran nama baik. Dalam pasal ini, terlapor bisa dikenai hukuman kurungan maksimal 6 tahun. Karena ancaman hukuman lebih dari 5 tahun, menurut KUHAP, maka tersangka bisa ditahan.

Selain itu, para jurnalis mendukung kebebasan berpendapat di masyarakat apapun bentuknya. “Kalau ada masyarakat yang tidak suka dengan statemen tertentu di sebuah situs jejaring sosial di internet, balas saja dengan hal yang sama. Apa untungnya melaporkan ke polisi?” seru Dony, salah satu pengunjuk rasa yang berorasi.

Aksi ini diakui Andreas terkait dengan dilaporkannya akstris Luna Maya ke polisi oleh pekerja infotainment. Tapi jurnalis berkaca mata ini menolak aksinya mendukung Luna maya. “Kami mendukung kebebasan berekspresi apapun bentuknya karena UUD 1945 jelas menjamin itu. Maka pemerintah harus juga menjaminnya dengan mencabut pasal pencemaran nama baik dalam UU ITE,” seru Andreas.

Aksi juga diwarnai dengna pembacaan pernyataan sikap para jurnalis. Setelah itu aksi ditutup dengan membagikan seruan pada para pengguna jalan.

Senin, 21 Desember 2009

GESANG, NASI BUNGKUS, API

Surabaya, 7 Desember 2009

Ini Gesang dan satu istri dan anak-anaknya...

Ini mereka bikin nasi bungkus dan kue-kue
tekun tiap harinya mulai lampau sampai ini.

tekun sekali!
malam masak sampai subuh
pagi berlayar kota
jaja nasi dan jajan
receh sedikit coba ditumpuk terus

biar pelan, biar saja, Gesang senang

berdarah-darah di bedaknya,
keringatan anak-anak sekolah
tapi tak nangis air mata

Gesang kuat
istrinya sigap
anak-anak tulus

itu kemarin
masih ada

hari ini ada police line
bedak Gesang lantak dimakan api

Gesang terpanggang
istrinya tewas
anak-anak gosong

api makan Gesang.
Gesang memang dia beda
ada yang tidak suka

GESANG, NASI BUNGKUS, API

Surabaya, 7 Desember 2009

Ini Gesang dan satu istri dan anak-anaknya...

Ini mereka bikin nasi bungkus dan kue-kue
tekun tiap harinya mulai lampau sampai ini.

tekun sekali!
malam masak sampai subuh
pagi berlayar kota
jaja nasi dan jajan
receh sedikit coba ditumpuk terus

biar pelan, biar saja, Gesang senang

berdarah-darah di bedaknya,
keringatan anak-anak sekolah
tapi tak nangis air mata

Gesang kuat
istrinya sigap
anak-anak tulus

itu kemarin
masih ada

hari ini ada police line
bedak Gesang lantak dimakan api

Gesang terpanggang
istrinya tewas
anak-anak gosong

api makan Gesang.
Gesang memang dia beda
ada yang tidak suka


Robin Moyer pada 1982 memotret beberapa jenazah pengungsi Palestina yang dibantai di Beirut, Lebanon.
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com