Jumat, 23 April 2010

NASI GORENG SAJALAH


Surabaya, 20 April 2010

Ini yang kami lupa.
Yah... mau gimana lagi
pokoknya maaf sudah terucap, rela sudah di hati
tak apalah yang penting kita masih cinta-cinta

Hari ini sudah 13 tahun lalu
saling kami ucap teguh janji tak bakal sesal
Tak mungkin belah! Tak bisa pisah!

Sesuap nasi goreng dulu
Porsinya kebanyakan
Satu piring saja sangat cukup berdua

Sepiring ini hapuskan duka-duka seabad
Saling hujat, makian
Baku hina, ludahan
Lempar serapah, sumpahan

Rahimnya tak juga berbuah
Maniku tak kunjung melaju

Tidak pernahlah menimang jabang
Kosong hati tak ada bayi

Sesuap-suap nasi goreng lagi ...
Suap lagi
Sini kusuapi
Sini kuusapi peluhmu
Hapus juga peluhku
Biar kukecup cintamu
Tak boleh belah! Tak boleh pisah!

Kami cinta
meski adanya
tidak ada

Tidak ada komentar:



Robin Moyer pada 1982 memotret beberapa jenazah pengungsi Palestina yang dibantai di Beirut, Lebanon.
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com