Surabaya, 11 Januari 2009
Ibu ini sangat kasat mata kelihatan sekali berkerut rautnya,
keriput lengannya, masih bercoba bertahan.
Ibu ini kurus betul tubuhnya tipis,
dengan laut uban di kepala,
menghias wajah selalu pucat jadi hidupnya gamang.
Anaknya masih tinggal satu sedang menggantung.
Belum tuntas ilmunya, belum mentas hidupnya
Ibu ini hancur hatinya,
demi cinta
Terlihat yang anak ke pertama memuja kaya
Selalu pasti menghamba harta hanya bumi
Hasratnya bertahta gelimang bual
Anak itu hirau dia pada cara
asa jadi nyata mencengkeram lelaki
Laki harta, Laki punya
Laki kaya, Laki hampa
Anak itu kini ada yang kecil,
sebiji wijen sudah keluar.
Tak sudi membelai apalagi menimang.
Enggan cinta, bantah peduli
Ibu saja menggendong siang
Selembar, sereceh, sepeser …
Ibu timang kala terang
Sepeser, selembar, sereceh
Ibu mau memburuh terpaksa di anak sendiri
jadi keset menantu
jelma kain pel anak-menantu
siap jilati borok anak sendiri
gemetar tangan ibu menguras keringat,
sekeping uang durjana
Ibu ini hati badan mata kepala lutut
hatinya hancur berserak serpih
Demi cinta …
(maaf teman, kusayat punggungmu. kisah ibu memang benar ada...)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
6 komentar:
waahhh pedes mas,...mantebb....
makasih :)
ketagihan?
hiks jadi inget alm ibu
thx apresiasinya Ely :)
itu cerita tetanggaku sendiri.
ibu ini punya 3 anak, cewek-cewek-cowok. yg pertama dah nikah n punya anak, hidup pas-pasan.
yg ketiga masih skolah n pastinya butuh biaya byk.
yg kedua ini yg jadi masalah. matrek dan terobsesi punya suami tajir. emang bener dapet suami kaya, tapi ternyata suami orang.
si suami menceraikan istri kepertamanya, hekekek...
keduanya sibuk ama dunianya sendiri sampe2 gak sempet ngurusin anak. so, mereka MEMPEKERJAKAN ibunya sendiri utk jadi baby sitter anaknya.
si ibu terpaksa rela demi dapet uang utk menyekolahkan anaknya.
gile kan?
cinta tak dapat dinyana sobat
ibu, bapak, saudara atau teman
berjuang jalan terbaik tuk semua
patahkan jalan demi sebuah cinta
jangan kau takut tuk lihat belakang
semua memang tlah jadi kenangan
tapi apa aral yang melintang
selalu semangat demi hari depan
sobat
hatur terima di hati
kasih tulus sesama manusia...
sobat
Posting Komentar