Rabu, 04 Februari 2009

SEPATU HITAM BERTALI PUTIH SOL PUTIH BERKOMBINASI BIRU MUDA MENYALA II



Surabaya, 5 Februari 2001

Tersirat berpuluh tahun bermesra dengan sepatu favoritku.
Ditanam sejuta puluhan memori sedari itu.
Terik hujan debu peluh basah mengering menyerap kuat
di tiap helai rajutannya.

Bersama kam melalui kebersulitan di hidup pun
ketersenangan manis nafas memuja serat di hidup.

Nian wujudnya tak lagi cantik.
Legam motifnya kini berpudar,
seputih tanah talinya merantas digelayut virus jaman.
Elok mulus solnya megap-megap menyerap genangan
menaik dalam sepatu,
putih bersih lagi tidak.
Sejelas mata memandang,
di ujungnya yang sebelah kanan terberkas lubang menganga.

Semuanya orang bertutur agara sesegera
menelantarkan dia beralih yang lebih kini.
Rayu bergelora menghujani tiap malam nun menggelinjang birahi digoda
pun bujuk beraroma menggelombang di tiap lagu hari-hari.

Kutelah mengikat janji berpatah arang sejiwa nyawa bertaruh.

Aku cinta kamu

3 komentar:

ika rahutami mengatakan...

kereeennn...
btw aku lebih tertarik fotomu mbok...
uwiiittt uwwwiiittt

LOMBOK! mengatakan...

whahahahaha ...
itu waktu honeymoon di Bali. abis jalan2 trus liat sunset n makan seafood di jimbaran.

minuman yg kami minum namanya "rackattack" dikasih free sama managernya

LOMBOK! mengatakan...

to anonim, thx alot for dropping by :)



Robin Moyer pada 1982 memotret beberapa jenazah pengungsi Palestina yang dibantai di Beirut, Lebanon.
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com