Jumat, 04 Maret 2011

TERSENGAL-SENGAL



Surabaya, 4 Maret 2011

sempit ini belum juga lapang
sejak purnama lalu menyerang
belum juga lengang
masih berhinggap, belum hilang

aku benar tercabik
penuh murka tapi api tak bisa dipantik
tiada bagus pun adanya tanpa apik
hilang sudah semua yang cantik

tiap malam datang
dada kian sempit
batuk berderap
nafas tersengal

betapa jiwa tak ronta
buah hati juga sama lagi nestapa
aku sekarang tiada harta
besok juga masih pastinya tiada

sepertinya semangat habis
tak tega lihat tulang rusukku mengempis
lubang-lubang ini belum sanggup kulapis
makin lama kian tipis

tiap malam datang
dada kian sempit
batuk berderap
nafas tersengal

2 komentar:

JudithNatalia mengatakan...

yang ini cerita ttg apa mas?semangat menuliiiss!

LOMBOK! mengatakan...

ini aku sakit mbak... gak sembuh2. abis sembuh sakit lagi, sembuh, sakit lagi. anakku juga gitu.

klo sakit kan gakbisa kerja. klo gak kerja ya gak ada yg tayang.klo gak tayang darimana mau dpt duit?

aku gak tega liat istriku. duh... thz atensinya mbak



Robin Moyer pada 1982 memotret beberapa jenazah pengungsi Palestina yang dibantai di Beirut, Lebanon.
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com