Senin, 05 Oktober 2009
KAKU
Surabaya 1999
Setapak jejak tak beragam sunyi hening
langkah
langkah
langkah
Hampir tak bernada, hampir tak seriuh langkah mereka,
pun gejolak ombak tak hantam.
Kemarin tampak coklat tua.
Kini terlihat coklat tua.
Esok coklat tua.
Pandangan tetap lurus mata sayu
bibir terkatup hati bisu
Bisik angin di telinga sahabat seharian.
Nyanyian prenjak di dahan tak ubah irama.
Deru asap knalpot tak luapkan emosi tak ubah motto.
Hari-hari tak gelap tak pula terang
tak corak jua
Langganan:
Postingan (Atom)
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com