Selasa, 16 Desember 2008

AKU BENCI NATAL


Surabaya, 25 Desember 1999

Perang itu terjadi lagi sesaat hampir menjelang
kami semua harus berangkat ke pesta ulang tahun seorang Sahabat.

Perlombaan memaki dimulai lagi.
Petandingan hujatan tak terelakkan.
Perabot beterbangan melintas di atas kepala kami.
Meja berdentum keras digempar angkara.
Kursi-kursi makan tak elak lagi berserak serpih.

Lemari pajangan binasa ditendang kepingan kaca berhambur.
Kipas angin di ruang tamu, melesat menembus pintu depan.
Tivi 21 inch sudah tembus layarnya oleh linggis mengepul asap legam.
Guci-guci keramik telah tak beda mana Jogja mana Plered.

Tangan lentik itu tak kusangka menyambar ganas kedua sisi muka pria itu
Kepalan kekar besar itu melayang dasyat mampir di mata kiri penampar.
Bibir lelaki itu menetes darah.
Perempuan itu terkulai.

Lelaki kekar itu keluar,
tunggangi kuda besi, berhambur.
Hengkang!

Perempuan itu perlahan bertegak,
terhuyung.
Keluar pagar bak angin tak arah kompas.

Aku bersembunyi ketakutan di pojok di balik meja besar itu
tiada yang aku buat dapat.
Menitik air mata dengan pandangan nol pucat
air muka kosong menggigil kencang.
Adik 6 bulan di pelukku
menangis keras serak parau parahkan suasana.

Hari itu,
mereka berkelahi lagi
Mereka perang dengan buasnya.

Hari itu
pertempuran terkutuk ganas binatang
paling sangat brutal menakutkan

Sepagi hingga malam itu
nafas tersengal-sengal
kami dibunuh
ditikam
dicabik
orang tua sendiri

Hari itu,
tiga puluh delapan tahun lalu,
hari kami harus ke pesta ulang tahun Sahabat kami.

Sedari hari,
maaf Teman,

aku benci Natal

7 komentar:

JudithNatalia mengatakan...

Ooooo begituuu....setelah pjg lebar dijelas kan mas bakul lombok akhirnya daku 86...siaaapp...sudah jelas semuanya.Btw,daku juga penganut katholik mas hehe

LOMBOK! mengatakan...

hehehe bahasa puisi memang mbulet bin ngruwel. pesannya juga kadang nge-blur binti foggy.

alhamdulillah klo Mis muter2 dah 86. jika ada yg bertanya ke mbak, silakan di87kan

ika rahutami mengatakan...

aku... dengan hanya sok tahu....(hehhee biar dikira 86)

justru kebencianmu akan natal membuatmu ingat, bahwa bukan kuda besi dan baju zirah yang dibutuhkan..
sekedar palungan kecil yang akan mengingatkan kita akan ketidakbencian

LOMBOK! mengatakan...

wise analyze...
tapi itu bukan pengalamanku hehehe
samasekali fiksi.

cuma pengen ada semacam 2nd opinion, gimana klo ada org Katolik yg karena suatu pengalaman pahit, akibatnya dia benci Natal

cuma itu kok :)

btw, thx 4 ur opinion, God bless u

Anonim mengatakan...

If you could give more detailed information on some, I think it is even more perfect, and I need to obtain more information!
Personalized Signature:金陵热线棋牌游戏中心,名城苏州游戏中心,云南信息港游戏,彭城视窗棋牌游戏中心,江苏互联星空棋牌游戏中心,广西休闲游戏中心,安徽棋牌游戏中心

LOMBOK! mengatakan...

information abaut what? would you be kind enaough to state it clearer. and sorry again, i can't read Chinese character

Anonim mengatakan...

It seems my language skills need to be strengthened, because I totally can not read your information, but I think this is a good BLOG
landing net



Robin Moyer pada 1982 memotret beberapa jenazah pengungsi Palestina yang dibantai di Beirut, Lebanon.
jika hati bergetar,
andai darah mendidih,
rangkai kata kunanti
pada puisilombok@gmail.com